Kamis, 02 Maret 2023

RT-RW


Syalom, selamat pagi teman saudara/i dan keluarga-ku! Tuhan Yesus sungguh mengasihi kita

RT-RW? Saya sangat pasti kita tahu kedua singkatan pada judul di atas, karena kita tidak bisa lepas dari lingkungan hidup terkecil kita ini. RT - Rukun Tetangga dan RW - Rukun Warga ! Ini adalah sistim pengelolaan lingkungan keluarga terkecil  yang digunakan dalam sistim pemerintahan negara kita Indonesia. Sesuai dengan namanya, terindikasi betapa indahnya bila makna ‘rukun’ sungguh benar-benar terjadi di dalam lingkungan kecil  hidup kita, apalagi  bila terjadi secara merata di negara kita Indonesia.

Bila kita bertangga atau tinggal dekat dengan seorang pesohor (Selebrities), maka setidak-tidaknya nama kita akan ‘kecipratan’ dikenal karena bertetangga dengannya. Oh, anda tinggal di sebelah si A ya? (Sebutlah A itu inisial nama selebrities yang tinggal di sebelah anda!). Bila Selebriti tersebut baik, ramah, dan pokoknya terkenal baik, maka kita akan kecipratan kebaikannya. Namun jika sebaliknya, maka kita juga ‘kecipratan’ (?) ketidak baikannya. 

Kecipratan baik positif maupun negatifnya, langsung maupun tidak langsung!Andai saja kita tinggal disebelah persis seorang perwira tinggi kepolisian, maka tentunya kita akan kecipratan rasa aman dilingkungan kita! Bukankah demkian? Namun sayangnya, kehidupan bertetangga itu tidak selalu demikian, seperti yang terjadi dalam kisah berikut! Nabot, orang Yisreel, mempunyai kebun anggur di samping istana Ahab, sang raja Israel.

Disampng istana raja, pastilah kebun anggurnya aman. Namun kenyataannya tidak demikian. Sang raja menghendaki kebun anggur rakyatnya tersebut’, hanya karena kebun anggur tersebut terletak dengan rumah/istananya.

Sang raja, yang seharusnya hidupnya sudah mapan, mewah dan tak berkekurangan di istana, menghendaki tanah dan kebun anggur Nabot, yang notabene adalah rakyatnya sendiri. Nabot menolak, karena tanah itu adalah warisan keluarga. Ahab pasti tahu apa artinya warisan keluarga. Namun Ahab bersikeras menghendakinya, bahkan memaksa akan menggantikannya dengan kebun anggur yang lebih baik.

Alih-alih mensejahterakan milik rakyatnya, kehendaknya dipaksakan terjadi dengan rekayasa keagamaan, fitnah atas diri Nabot. Rekayasa ini dibantu oleh istrinya Izebel! Mereka berdua sepakat merekayasa fitnah dan memanggil 2 saksi dusta.

Kisah lengkapnya dapat kita cermati adalam kitab1 Raja-raja 1-16. Dan sebagai akibatnya dapat kita cermati kelanjutannya dari ayat 17-29. Nabot mati dibunuh karena rekayasa berjubahkan agama tersebut. Ahab menyalah gunakan jabatan raja dengan membunuh dan merampas milik rakyatnya, dengan berjubahkan rekayasa agama: Nabot sudah mengutuk Allah. Suatu rekayasa keji. Mengutuk Allah adalah perbuatan keji yang hukumannya adalah mati bagi pelakunya. Nabot menjadi korban keserakahan rajanya. Sungguh kasihan. Namun Allah tidak berdiam diri. Setelah memperoleh kebun anggur Nabot, nabi Elia diutus kepadanya, memberitahukan hukuman yang akan terjadi padanya.


Perenungan:

Apakah kita hidup secara rukun dengan tetangga kita? Apakah ada pengaruh positif diantara kita bertetangga yang menunjukkan kerukunan dan keharmonisan hidup bertetangga? Apalagi kita yang adalah ‘Kristen’! Apakah kita menjadi kesaksian yang baik bagi sesama kita, menjadi terang dan garam yang bisa dinikmati sesama?


Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDAATAN ANGGOTA PARTOGAM TANJUNGPINANG

Horas ma di hamu sude anggota ni punguan Parsadaan Toga Manullang (PARTOGAM) Boru, Bere Ibeberena na adong di Tanjungpinang dohot humaliang ...